Apa yang dapat saya lakukan sebagai pemain gitar pemula?

Belajar Gitar - Source : freepik.com


Belajar main gitar itu seru, tapi juga bisa bikin bingung—apalagi di awal-awal. Kita sering bertanya-tanya, “Mulainya dari mana, ya?” atau “Latihan apa dulu yang penting?” Saya pun pernah ada di titik itu. 

Duduk dengan gitar di pangkuan, tapi nggak tahu harus ngapain. Rasanya ingin cepat bisa, tapi langkah-langkahnya nggak jelas. 

Nah, lewat tulisan ini saya ingin berbagi pengalaman pribadi—bukan dari buku teori atau kursus mahal, tapi dari proses belajar yang saya jalani sendiri, pelan-pelan, penuh coba-coba. 

Mudah-mudahan bisa jadi panduan sederhana buat teman-teman yang sedang memulai perjalanan musiknya. Mulai dari langkah kecil, dan terus dilatih dengan sabar.

Fingering secara teratur

Kalau bicara soal fingering, saya pribadi merasakan betul pentingnya latihan ini. 

Di awal-awal belajar gitar, jari-jari saya kaku dan terasa asing sekali dengan senar. Tapi justru di situ letak kuncinya—semakin sering kita biasakan jari kita untuk “berteman” dengan fretboard, semakin lentur dan hafal mereka bergerak.

 Latihannya memang sederhana, tapi efeknya luar biasa kalau dilakukan secara rutin. Ini semacam “pemanasan” bagi jari, seperti ilmu jalanan yang sering disepelekan, tapi justru itu yang bikin kita tahan lama main gitarnya. 

Buat teman-teman yang baru mulai, percayalah, latihan kecil ini bisa jadi bekal besar nantinya.

Yang saya pelajari dari pengalaman adalah, fingering bukan soal cepat-cepat bisa, tapi soal sabar membentuk “ingatan jari”. 

Mungkin awalnya terasa membosankan—main urutan jari 1-2-3-4 naik turun fret, bolak-balik terus. 

Tapi jangan salah, di situlah pondasi permainan kita sedang dibangun diam-diam. Kita seperti sedang mengenalkan peta ke jari-jari kita: “Ini loh wilayah tempat kamu bakal sering main.” 

Dan makin sering dikenalkan, makin akrab rasanya. Jari-jari mulai bergerak tanpa mikir, tanpa beban. Kalau sudah begitu, rasanya main gitar jadi lebih mengalir.

Saya pribadi menjadikan latihan fingering ini semacam ritual kecil. Nggak perlu lama—kadang cukup 5 atau 10 menit saja sebelum mulai latihan lagu. 

Tapi efeknya? Terasa banget, terutama waktu main lagu yang butuh ketepatan dan kecepatan. Teman-teman pemula bisa menjadikannya sebagai cara menghangatkan tangan dan membangun kontrol. 

Sementara buat yang sudah lama main, ini bisa jadi cara menjaga kebugaran jari biar nggak "karatan". Intinya, fingering itu seperti push-up buat gitaris—latihan dasar yang kelihatan sepele, tapi bikin kuat kalau dilakukan terus-menerus.


Belajar kunci dasar (basic chord)

Baca blog post: apa itu Basic Chord?

Saya ingat sekali saat pertama kali belajar kunci C dan G, rasanya jari nggak pernah mau nurut. 

Tapi dari situlah semuanya dimulai. Kunci-kunci dasar ini seperti pondasi; mungkin kelihatannya sepele, tapi justru ini yang jadi pintu awal untuk memainkan banyak lagu. 

Kadang kita ingin langsung bisa main solo atau petikan rumit, tapi saya belajar bahwa semua itu berawal dari hal-hal paling dasar. 

Buat kita yang masih di awal perjalanan, mengulang-ulang kunci dasar bukan tanda kemunduran, justru itu tanda bahwa kita sedang membangun kekuatan dari bawah. 

Dan buat teman-teman yang sudah lama main, pasti paham bahwa kembali ke dasar kadang justru menyegarkan.

Dulu saya sempat tergoda untuk langsung loncat ke teknik-teknik yang kelihatan keren—main petikan, solo gitar, atau belajar lagu yang rumit. 

Tapi makin ke sini saya sadar, semua itu nggak akan kokoh kalau pondasi kita lemah. Kunci dasar seperti C, G, D, Am, Em, itu ibarat abjad dalam permainan gitar. 

Kalau kita belum lancar "mengeja", gimana bisa "menulis lagu" dengan indah? Saya juga pernah ngerasa bosan ngulang-ngulang kunci yang sama, tapi akhirnya saya lihat itu sebagai proses mendewasakan permainan saya.

Yang penting bukan cuma hafal bentuk chord-nya, tapi juga membiasakan telinga dan tangan kita untuk bekerja sama. 

Rasakan bunyi tiap kunci, rasakan tekanan jari di senar, dan nikmati perubahan dari satu kunci ke kunci lain. Dari situlah rasa bermusik mulai tumbuh. 

Buat teman-teman yang baru belajar, jangan minder kalau masih sering fals atau salah pencet—itu bagian dari perjalanan. 

Dan buat teman-teman yang udah lama main, kadang kembali ke latihan kunci dasar bisa jadi cara menyegarkan otot, telinga, bahkan semangat kita. 

Seperti yang sering saya bilang ke diri sendiri, “kembali ke dasar bukan berarti mundur, tapi menguatkan akar supaya bisa tumbuh lebih tinggi.”



Buat rutinintas belajar teratur

Satu hal yang sering luput dari perhatian waktu kita mulai belajar gitar adalah soal rutinitas. 

Saya dulu sering main gitar hanya saat sempat atau saat lagi semangat, tapi hasilnya nggak ke mana-mana. 

Baru terasa bedanya ketika saya coba membuat waktu khusus, meskipun cuma 10–15 menit sehari. Rutinitas kecil yang konsisten ternyata lebih kuat efeknya daripada latihan lama tapi jarang-jarang. 

Ini bukan soal disiplin ketat, tapi lebih ke kebiasaan baik yang pelan-pelan tumbuh. 

Dan buat kita yang belajarnya lewat jalur “ilmu jalanan”, punya rutinitas itu semacam pegangan agar kita nggak mudah goyah atau menyerah di tengah jalan.

Saya sadar, bikin rutinitas itu memang nggak gampang. Apalagi kalau kita punya kesibukan lain—kerja, sekolah, atau urusan rumah. 

Tapi justru karena hidup kita padat, punya waktu khusus buat main gitar jadi penting. Kita nggak perlu nunggu mood datang atau nunggu suasana tenang dulu. Cukup tetapkan waktu yang realistis, sesuaikan dengan jadwal masing-masing. 

Bisa pagi sebelum aktivitas, sore habis kerja, atau malam menjelang tidur. Yang penting, ada ruang kecil yang kita sisihkan khusus untuk bertemu gitar kita tiap hari.

Kalau kita rutin, walau sebentar, ada kemajuan yang pelan-pelan terasa. Mungkin hari ini cuma bisa main satu kunci dengan bersih. Minggu depan, dua kunci. 

Bulan depan, sudah bisa main satu lagu utuh. Progresnya mungkin nggak langsung terlihat, tapi ketika kita menoleh ke belakang, kita akan kaget sendiri: “Oh, ternyata saya sudah sejauh ini, ya.” 

Dan buat saya pribadi, itu jauh lebih memotivasi daripada ngejar bisa cepat, tapi ujung-ujungnya berhenti di tengah jalan. Jadi kalau sekarang kamu lagi belajar, coba aja mulai dari kecil. Nggak usah terlalu ideal dulu. Yang penting rutin. Yang penting jalan.

Kesimpulan

Jadi, kalau kamu baru mulai belajar gitar, jangan buru-buru ingin bisa segalanya. 

Mulailah dari hal-hal kecil tapi penting—biasakan jari-jari lewat latihan fingering, pelajari dan pahami kunci-kunci dasar, lalu coba atur waktu supaya bisa belajar secara teratur. 

Tiga hal sederhana itu bisa jadi pondasi kuat untuk perjalanan musikmu ke depan.

Saya nggak bilang ini mudah, tapi saya percaya ini bisa. 

Karena saya pun belajar dari nol, dengan cara yang jauh dari sempurna. 

Ilmu saya bukan dari sekolah musik, tapi dari proses jatuh-bangun, dari semangat yang kadang naik turun, dari “ilmu jalanan” yang terus saya kumpulkan sedikit demi sedikit. 

Dan dari pengalaman itulah saya tahu, belajar gitar itu soal kebiasaan, bukan kecepatan.

Buat teman-teman yang baru mulai, terus semangat. Nikmati setiap prosesnya, meskipun lambat. 

Dan buat teman-teman yang sudah lama bermain, semoga tulisan ini bisa jadi pengingat kecil untuk kembali merawat dasar-dasar permainan kita. 

Karena pada akhirnya, bermain gitar bukan cuma soal bisa, tapi soal rasa. Dan rasa itu tumbuh dari hal-hal sederhana yang kita latih setiap hari.

Mari terus belajar, dengan cara kita masing-masing. Pelan, tapi pasti. Santai, tapi niat. Karena seperti hidup, bermain gitar juga lebih indah kalau dijalani dengan hati.


Tanggal posting: 31 Juli 2025
Terakhir diperbarui: 31 Juli 2025

Posting Komentar untuk "Apa yang dapat saya lakukan sebagai pemain gitar pemula?"